Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

FILOSOFI ROLLERCOASTER DAN BANGKU TAMAN

Thursday, September 5, 2019 | 16:43 WIB Last Updated 2019-09-05T09:43:59Z


Oleh Ustad Arafat*

HAJIMAKBUL.COM - Setiap orang pasti diuji dengan musibah. Karena dunia adalah negeri ujian (darul bala), sedangkan akhirat adalah negeri balasan (darul jaza). Bahkan pada satu titik tertentu, kita terkadang tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi musibah tersebut.

Jika apa yang sedang kita hadapi itu sudah demikian kalut, maka ingatlah prinsip rollercoaster berikut ini.

Bayangkan ada sebuah taman yang asri dan indah. Di tengah-tengah taman nan elok itu terdapat sebuah bangku bagi mereka yang hendak duduk menikmati hijaunya taman.

Sedangkan di taman itu juga ada wahana rollercoaster yang sangat menegangkan. Apabila kita duduk di atas bangku rollercoaster dapatkah kita menyaksikan keindahan taman? Tentu saja tidak, karena dengan kecepatan laju hingga 360 km/jam yang ada hanya kalut, ngeri, dan menegangkan.

Dalam perumpamaan di atas, rollercoaster adalah masalah yang kita hadapi. Sedangkan taman adalah solusinya. Jika kita terus saja duduk di bangku rollercoaster, (dalam arti terus saja memikirkan masalah), maka tak mungkin kita bisa melihat taman. Artinya, tak mungkin melihat solusi.

Agar solusi bisa kelihatan, maka kita harus duduk di bangku taman, bukan di bangku rollercoaster. Artinya, kita harus tenang, damai, dan yakin sepenuhnya kepada Allah. 

Demikianlah, ternyata pertolongan Allah hadir setelah adanya ketenangan (sakinah). Filosofi rollercoaster ini yang diajarkan guru kita, Ustaz Nasrullah, dalam buku beliau Rahasia Magnet Rezeki. 

Bahwa ketenangan adalah awal dari pertolongan Allah bersumber dari kisah Rasulullah dan Sahabat Abu Bakar saat bersembunyi di gua Tsur dalam perjalanan hijrah.

Sahabat Abu Bakar begitu kalut dengan situasi itu, khawatir para pengejar akan mengetahui keberadaan mereka. Namun solusi Rasulullah begitu sederhana, yaitu tenangkan hati dan yakin bahwa Allah bersama mereka. Kisah ini diabadikan Al-Quran dalam Surat At-Taubah ayat 40,

إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا

Ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengusirnya sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya, "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan sakinah (ketenangan) kepadanya dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya.

Pada akhirnya, Rasulullah dan Sahabat Abu Bakar tiba di Madinah dengan selamat. Alangkah besarnya pelajaran yang dapat kita petik dari ayat di atas. Ternyata solusi dari permasalahan kita adalah keluar dari bangku rollercoaster dan duduklah di bangku taman dengan sakinah. Sesederhana itu. 

Salam Hijrah. 
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!

* Penulis adalah pengarang Buku Hijrah Rezeki yang best seller dan motivator muslim.
×
Berita Terbaru Update