Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

WELCOME TO FINLANDIA

Monday, September 16, 2019 | 13:11 WIB Last Updated 2019-09-16T06:11:04Z


Oleh Ustad Arafat

HAJIMAKBUL.COM - Jika suatu hari Anda melihat dua orang yang melanggar lalu lintas dengan pelanggaran yang sama tetapi mendapat denda tilang yang berbeda, itu berarti Anda sedang berada di Finlandia. 

Negara tempat kelahiran Nokia itu memang memiliki peraturan bahwa semakin besar pendapatan seseorang, maka ketika terjadi pelanggaran ia akan dikenai denda yang semakin besar pula. 

Jadi jangan heran jika denda seorang manager bisa sepuluh kali lipat dari denda karyawan biasa, meski keduanya sama-sama hanya menerobos lampu merah. Mengapa? Karena gaji sang manager tersebut juga sepuluh kali lipat dari gaji karyawan biasa. 

Pemerintah Finlandia menganggap bahwa pendapatan seseorang mencerminkan tingkat pendidikan yang ia miliki. Orang yang penghasilannya besar menunjukan ia lebih terpelajar. 

Oleh karena itu, pantaslah kalau diganjar dengan denda yang lebih tinggi. Karena orang itu berarti lebih tahu apa fungsinya peraturan, apa akibatnya jika dilanggar, dan lain-lainnya, tetapi masih tetap ia terobos juga! 

Kalau pendidikan tidak membuahkan kedisiplinan, lalu apa gunanya ilmu? Apa untuk hiasan saja? Demikianlah logika yang berlaku di negara beribukota Helsinki ini. 

Secara tidak langsung, peraturan ini mengadaptasi dari ajaran Islam. Bukankah Allah juga mengatur bahwa orang-orang alim yang mengetahui halal dan haram, tetapi masih melakukan perbuatan dosa juga maka hukumannya lebih berat di akhirat kelak. 

Rasulullah menceritakan bahwa di dalam neraka, ada orang yang isi perutnya terburai dan ia berputar-putar bagaikan seekor keledai yang menarik mesin penggiling gandum. 

Penduduk neraka lalu mengelilinginya seraya berkata, “Wahai fulan, apa yang terjadi denganmu? Bukankah kamu dahulu orang yang memerintahkan kami berbuat baik dan melarang kami berbuat dosa?”

Lalu orang itu menjawab sebagaimana yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, 

كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ المُنْكَرِ وَآتِيهِ

"Aku memang menyeru kebaikan, padahal aku sendiri tak melakukannya. Dan aku memang mengingatkan perbuatan dosa, tetapi justru aku sendiri mengerjakannya."

Demikianlah ganjaran yang didapat bagi orang-orang berpendidikan yang masih melalaikan perintah Allah. Mereka lebih tahu apa fungsinya syariat agama, apa akibatnya jika dilanggar, dan lain-lainnya, tetapi masih tetap ia terobos juga! 

Kalau pendidikan tidak membuahkan amal saleh, lalu apa gunanya ilmu? Apa untuk hiasan saja? 

Salam Hijrah. 
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!


* Ustad Arafat adalah pendakwah Islam, motivator, dan penulis buku best seller Hijrah Rezeki.


×
Berita Terbaru Update