Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menjawab Tantangan Dengan Konsorsium Umroh: Kolaborasi, Marketplace Digital, dan Strategi Layanan Jamaah

Wednesday, September 17, 2025 | 15:25 WIB Last Updated 2025-09-17T08:25:16Z

 

Ulul Albab

Oleh Ulul Albab

Kabid Litbang DPP Amphuri


HAJIMAKBUL.COM - Industri perjalanan umroh di Indonesia menghadapi dinamika yang menarik. Ada jamaah setia yang selalu memilih penyelenggara yang sama karena faktor kepercayaan, kenyamanan, dan rasa aman. Ada pula jamaah coba-coba, yang senang mencari pengalaman baru, membandingkan paket, dan tertarik pada inovasi serta promosi. Keduanya sama-sama penting: jamaah setia memberi dasar stabilitas, sementara jamaah coba-coba membuka peluang pengembangan pasar.


Tantangannya adalah, bagaimana PPIU dapat melayani dua tipe konsumen ini sekaligus? Salah satu jawabannya adalah melalui konsorsium: sebuah kolaborasi antar-PPIU dan asosiasi yang menggabungkan kekuatan untuk menekan biaya, meningkatkan daya tawar, serta memperluas jangkauan pasar.


Tapi ingat, konsorsium tidak boleh hanya soal efisiensi. Konsorsium harus juga menghadirkan strategi pemasaran baru berbasis marketplace atau aplikasi digital. Di era digital saat ini, jamaah makin terbiasa mencari, membandingkan, bahkan memesan layanan ibadah melalui gawai. Pola pemasaran tradisional, yang bergantung pada brosur, agen, atau promosi mulut ke mulut, kini semakin kurang memadai.


Dengan adanya marketplace digital konsorsium, jamaah dari berbagai daerah dapat langsung mengakses pilihan paket umroh dari banyak PPIU dalam satu platform. Ada beberapa keunggulan dari pola ini:


1. Transparansi dan Kepercayaan:

Jamaah bisa membandingkan harga, fasilitas, dan jadwal keberangkatan dengan mudah. Ini mengurangi risiko kesalahpahaman dan meningkatkan kepercayaan publik.


2. Efisiensi Promosi: 

Daripada tiap PPIU mengeluarkan biaya promosi sendiri, marketplace digital mengintegrasikan semua paket dalam satu kanal. Promosi kolektif menjadi lebih hemat dan lebih efektif menjangkau target pasar.


3. Peluang Inovasi: 

Platform digital memungkinkan fitur tambahan, seperti ulasan jamaah, rating tour leader, atau testimoni perjalanan. Hal ini memberi nilai tambah dan membantu calon jamaah dalam mengambil keputusan.


4. Skalabilitas Pasar: 

Dengan aplikasi digital, konsorsium tidak hanya melayani jamaah di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang selama ini sulit terakses. Artinya, potensi pasar semakin luas.


Dari sudut pandang akademik, pola ini termasuk yang sangat disarankan, dan dapat dijelaskan secara ilmiah dengan analisis SWOT dan TOWS Matrix:


1. Strategi SO (Strength–Opportunities):

 Marketplace digital memperkuat daya tarik paket konsorsium. Dengan jaringan luas dan daya tawar besar, konsorsium bisa memanfaatkan peluang minat tinggi masyarakat pada pemesanan online. Paket inovatif—seperti “Umroh Plus Turki” atau “Umroh Plus Dubai”—akan lebih mudah dikenal luas karena promosi terintegrasi.


2. Strategi ST (Strength–Threats): 

Ancaman perang harga dapat diatasi dengan menghadirkan layanan bernilai tambah di aplikasi. Misalnya, jamaah mendapat akses kajian online sebelum berangkat, atau aplikasi menyediakan ruang komunitas alumni umroh. Nilai emosional dan spiritual ini menjaga loyalitas meski harga bukan yang termurah.


3. Strategi WO (Weakness–Opportunities): 

Beberapa PPIU lemah di bidang teknologi digital. Marketplace konsorsium menjadi solusi: platform disediakan bersama, sehingga tiap anggota dapat memanfaatkannya tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun sistem sendiri.


4. Strategi WT (Weakness–Threats):

 Kelemahan konsorsium, seperti potensi konflik pembagian keuntungan, bisa diminimalisir dengan sistem digital yang transparan. Semua transaksi tercatat, pembagian keuntungan terukur, sehingga mengurangi kecurigaan internal dan memperkuat kepercayaan jamaah.


Dengan bahasa sederhana, SO artinya gunakan kekuatan untuk peluang, ST gunakan kekuatan untuk melawan ancaman, WO tutup kelemahan lewat peluang, dan WT bertahan menghadapi kelemahan dan ancaman sekaligus.


Lebih jauh, marketplace digital ini bukan hanya sekadar platform bisnis, tetapi juga bisa menjadi ekosistem layanan umat. Jamaah tidak hanya membeli paket umroh, tetapi juga mendapatkan bimbingan manasik online, akses informasi seputar Mekkah dan Madinah, hingga forum diskusi alumni jamaah. Hal ini memperkuat ikatan emosional dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap PPIU maupun konsorsium.


Pepatah bijak mengatakan, “Jika ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri; jika ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama.” Konsorsium umroh dengan basis marketplace digital adalah bentuk nyata berjalan bersama: bukan hanya untuk memperkuat daya saing bisnis, tetapi justru bisa untuk memastikan jamaah mendapat pelayanan terbaik, aman, dan penuh keberkahan.


Dengan demikian, konsorsium berbasis digital bukan hanya strategi untuk bertahan, justru menjadi strategi kreatif dan inovatif untuk melompat lebih jauh, yaitu: menghadirkan efisiensi, inovasi, dan pelayanan jamaah yang lebih unggul di era transformasi digital. (*)

×
Berita Terbaru Update