Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kisah Jamaah Tua yang Harus Menempuh Perjalanan Jauh dari Desa agar Bisa Jadi Tamu Allah SWT

Monday, May 29, 2023 | 06:36 WIB Last Updated 2023-05-28T23:36:16Z

 

Syafura

HAJIMAKBUL.COM - Syafura, nenek berusia 76 tahun asal Kecamatan Tambelan, Pulau Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi salah satu jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini. Pulau Tambelan adalah wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau yang terletak di daerah lepas pantai sebelah barat Provinsi Kalimantan Barat.

Sebagai salah satu warga yang tinggal di pelosok dan daerah perbatasan, perjalanan Syafura untuk bertamu ke rumah Allah dimulai tidak dari Embarkasi. Dia harus menempuh waktu 24 jam dulu sebelum berkumpul dengan jamaah satu daerah di Bintan. Lalu melanjutkan perjalanan ke Batam.

Ketika ditemui di kamarnya saat beristirahat di Gedung Shafa Asrama Haji Batam, sebelum diberangkatkan ke Madinah, Syafura bercerita tentang dirinya yang sendiri tanpa ditemani keluarga, menempuh perjalanan 24 jam menggunakan Kapal Sabuk 48 untuk mengikuti Manasik Haji yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan sebelum ke Embarkasi Batam.

“Dari Tambelan perjalanan 24 jam. Alhamdulillah banyak yang antar (dari rumah sampai Pelabuhan di Tambelan), sendiri cuma sama teman-teman di kapal, sampai Tanjungpinang (Ibukota Kepri) dijemput saudara,” cerita Syafura yang tergabung kloter 3 Embarkasi Batam.

Asli Tambelan, dia dulunya berjualan makanan kue dan bakso, dan mendaftar Haji tahun 2012. Ia mendapat nomor porsi antrian Haji tahun 2022. Impian itu tertunda karena merebaknya pandemi Covid-19 sehingga ibadah Haji dihentikan selama 2 tahun.

“Dulu daftar tahun 2012 yang pelunasan pertama, dapat nomor porsi tahun 2022, akhirnya mundur-mundur dapat tahun 2020, tapi lantaran Covid gagal berangkat. Pada tahun 2022 mulai berangkat lagi Haji tapi karena ada pembatasan umur (maksimal 65 tahun) gagal lagi berangkat. Alhamdulillah tahun ini berangkat,” tuturnya mengenang peristiwa itu.

Syafura mengatakan, dirinya mendaftar Haji sendirian pada tahun 2012. Saat itu sang suami belum ikut mendaftar karena mendahulukan dirinya. Namun sayang, sebelum dapat menyusul daftar haji, sang suami meninggal dunia di tahun 2013.

Ketika ditanya harapannya, Syafura tidak menjawab hal muluk-muluk. Ia hanya ingin diberi Allah kesehatan, kekuatan fisik dan mental selama menjalankan ibadah haji 1444 H/ 2023 M ini.

“Harapan saya diberi kesehatan, kekuatan fisik dan mental supaya saya dapat menjalankan ibadah haji, maklumlah kondisi saya sudah renta begini. Itu saja cukup. Semoga Allah memberkahi, selamat pergi dan kembali ke Tanah Air,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca menahan rasa haru.

Syafura bersama jamaah haji kloter 3 Embarkasi Batam sudah tiba di Madinah Kamis 25 Mei 2023 kemarin. Saat jumpa di Bandara Hang Nadim Batam dalam perjalanan boarding ke dalam pesawat Saudia Airlines yang membawanya ke Madinah tampak wajahnya cerah penuh kegembiraan dapat melakukan perjalanan spiritual rukun Islam kelima bagi umat muslim. (Amilia/kemenag.go.id).

×
Berita Terbaru Update