Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tragedi 'Mulut Sampah': Sinau Urip dari Rey Utami

Friday, July 12, 2019 | 08:30 WIB Last Updated 2019-07-12T01:30:09Z

                                         Foto: detik.com

HAJIMAKBUL.COM - Kasus "ikan asin" yang dilaporkan artis Fairuz A. Rafiq ke polisi mengusik nalar waras Haji Kepo. Perhatiannya pada berita-berita haji di Tanah Suci yang dia ikuti setiap hari melalui tayangan televisi semua channel di tanah air bahkan Al-Jazeraa maupun CNN teralihkan gara-gara televisi terus menerus membahas masalah ikan asin tersebut.

Bukan hanya televisi, istrinya, Bu Nyai Kepo, juga bicara ikan asin setiap hari. Tapi aneh bin ajaib dia tidak pernah menghidangkannya di meja makan. Padahal itu kesukaan Haji Kepo.

Apa harga ikan asin lagi naik ya? Apa sampai memengarui inflasi kok jadi berita nasional?  Pikir Haji Kepo. 

Dia pun mulai menekan tombol on televisi. Ternyata yang muncul langsung soal ikan asin. Bukan di channel news tapi tayangan infotaimen. Dia pun jadi faham ikan asin macam apa yang bikin heboh itu. 

Semula dia meremehkan berita soal selebriti sebab memang tak ada hubungan sama sekali dengan isi perutnya, tapi kali ini dia ingin melihatnya. Hati dan pikirannya terusik.

"Tri mas kentir iku wis dadi tersangka, Bah!" Istrinya yang muncul langsung kasih komentar. 

"Kapok! Jongor! Dasar mulut sampah!"

"Apa itu tri mas kentir Bune..?" 

"Lha itu yang diberitakan di televisi. Tiga orang kentir itu!"

Haji Kepo ngakak. Istrinya gaul juga mengambil judul karya sastra novelis Prancis Alexander 
Dumas, "The Three Musketeers" yang juga sudah difilmkan itu.

"Tapi sampeyan ndak usah ikut sewot gitu, nanti jadi ikut kentir!" jawab Haji Kepo. Kentir adalah istilah prokem untuk setengah gila.

Haji Kepo pun makin penasaran, mengapa istrinya bisa semarah itu. Dia baca berita media online. Biang kehebohan itu ternyata perempuan dan laki-laki yang fotonya tertawa-tawa saat mau diperiksa polisi. 

"Tertawa di antara tangis orang lain." Istrinya sengak. Haji Kepo faham sebab si tri mas kentir itu menyinggung harga diri perempuan. Termasuk Bu Nyai Kepo, tentu saja.

Tiga orang itu, Rey Utami dan Pablo Benua serta mantan suami Fairuz, Galih Ginanjar, kini menjadi tersangka gara-gara "ikan asin". Coba, bayangkan bro, hanya gara-gara ikan asin seorang Fairuz terpukul sedih. Menangis! 

Hanya gara-gara ikan asin pula tiga orang yang semula suka tertawa ngakak menikmati sukses channel YouTube-nya kini harus hidup murung terkurung di penjara. Bayangkan dengan akal sehat ya bro!?

Rey dalam penampilannya di channel YouTube memang mempunyai konten bernama "Mulut Sampah". 
Di situ, dia suka bicara kenes ceplas ceplos membawa bintang tamunya untuk buka-bukaan soal apa pun yang tentunya atas pancingannya juga. Ya, dipancing pancing agar semua hal yang sebenarnya rahasia, sensitif, berbau pornografi, yang sebenarnya aib yang harus ditutupi sekalipun, bisa keluar dari mulut narasumbernya. Inilah kejahatan itu.

Lewat channel YouTube  itu, Rey Utami sudah banyak mengajak beberapa temannya untuk membahas permasalahan mereka. Nah si Galih Ginanjar itu salah satunya.

Di situ, Galih diajak bicara soal masalah hubungan dengan istrinya, Barbie Kumalasari. Dia buka bukaan urusan ranjang juga. Ini sebenarnya urusan privat haram dibawa ke ranah publik, tapi ya sudahlah, mereka memang tri mas kentir tadi.

Lebih-lebih kemudian dia menyerempet membahas masa lalunya dengan mantan istrinya, Fairuz A. Rafiq. Bahkan sampai keluarlah kata "ikan asin" dari mulut Galih Ginanjar. 

"Jahat benar kan dia mengungkap hal itu. Mosok mantan istrinya disamakan dengan ikan asin, memang dia minyak ikan! Ikan pindang saja ndak pantas untuk tri mas kentir itu, Bah!"

"Cocoknya ikan mungsing!" Haji Kepo menjawab istrinya dengan guyonan. Ikan mungsing adalah nama jalan di Surabaya.

"Lihat YouTube-nya ini, Bah!" 

Haji Kepo kaget istrinya menyodorkan video itu. 

"Lho, bukannya sudah dihapus dari channel YouTube sama si Rey," kata Haji Kepo.

"Ini viral, Bah!"

"Waduh, istriku sekarang pakai spiral, bro!" Haji Kepo melihat layar HP yang memutar video itu.
Haji Kepo melihat, Rey Utami selaku yang memiliki channel terus membujuk rayu untuk membahas ikan asin itu lebih lanjut. Sampai masuk hal yang sensitif tersebut.

Maka,  wajar Fairuz A. Rafiq tersinggung. Ia bersama pengacaranya, Hotman Paris, pun mendatangi Polda Metro Jaya, untuk melaporkan pelanggaran UU ITE.  Fairuz tampak begitu sedih Galih Ginanjar tiba-tiba menghina dirinya yang telah lama bercerai. Sosok Rey Utami juga dinilai kejam karena tak mengedit video tersebut.

Setelah laporan polisi bergulir, Galih disebut memang punya motif untuk mempermalukan Fairuz. Hingga akhirnya, dia bersama Rey Utami menjadi tersangka atas UU ITE laporan istri Sonny Septian tersebut.

Haji Kepo ikut prihatin. Mulutmu harimaumu. Mulutmu menerkammu sendiri. Jaga mulut sebelum jadi kemelut dalam hidup. Jangan pernah menjadikan mulut sebagai tong sampah seperti dilakukan Rey dan Benua.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknyaa lebih jauh antara timur dan barat.” (HR. Bukhari Muslim).

Rasulullah SAW sangat melarang umatnya berbicara bohong meski dengan maksud agar orang lain tertawa karena mendengarkannya. Konten YouTube dan tayangan infotainmen di televisi banyak diisi hal-hal yang dilarang Rasulullah ini. Dan yang ironis, banyak pula umat Islam yang katanya taat kepada Rasulullah, juga tertawa senang melihat banyolan yang isinya bohong dan dilarang oleh Nabi itu.

“Celaka bagi orang yang berkata kemudian berbohong supaya orang-orang tertawa, maka celaka baginya, maka celaka baginya.” (HR. Abu Dawud)

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berbicara yang baik atau diam” (HR. Bukhari).

قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al Baqarah: 263).

Imam Nawawi dalam kajiannya di hidayatullah.com memberi ilustrasi begini:

Suatu hari seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW seraya berkata: 

“Ya Rasulullah! Sungguh si fulanah itu terkenal banyak shalat, puasa, dan sedekahnya. Akan tetapi juga terkenal jahat lidahnya terhadap tetangga-tetangganya.” 

Maka berkatalah Rasulullah SAW kepadanya: “Sungguh ia termasuk ahli neraka!”

Kemudian laki-laki itu berkata lagi: “Kalau si fulanah yang satu lagi terkenal sedikit shalat, puasa dan sedekahnya, akan tetapi ia tidak pernah menyakiti tetangganya.” 

Maka Rasulullah SAW berkata, “Sungguh ia termasuk ahli surga.” (HR.Muslim)

Sebagai makhluk sosial, tentu semua orang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesama. Siang dan malam kita pasti bertutur kata. Tak satu pun manusia yang bisa hidup tanpa berbicara. Namun, bicaralah yang baik. Jangan asal bikin heboh demi uang. Demi subscriber, follower, viral, dan sejenisnya. (Gatot Susanto)




×
Berita Terbaru Update