Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ingat, Gelang Penanda Kesehatan Jamaah Haji Hanya Satu Warna: Oranye

Saturday, April 27, 2019 | 06:43 WIB Last Updated 2019-04-26T23:44:45Z
                                         Nila F. Moeloek

HAJIMAKBUL.COM - Sebanyak 231 ribu jamaah haji Indonesia akan membaur dengan jutaan jamaah lain dari seluruh negara di Tanah Suci Makkah dan Madinah. Mereka akan melakukan ritual haji di lokasi yang sama sehingga dipastikan akan banyak mengalami masalah, seperti tersesat atau bahkan hilang. Karena itu, sangat dibutuhkan penanda haji Indonesia. 

Selain itu, ada gelang penanda kesehatan yang dulu terdiri atas tiga warna. Namun untuk tahun ini, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, mengatakan, bahwa pada musim haji 1440H/2019M ini Kementerian Kesehatan mengeluarkan gelang penanda kesehatan jamaah haji dengan menggunakan satu warna saja yakni oranye. Ini berbeda dari tahun sebelumnya di mana Kemenkes memberikan gelang kesehatan dengan tiga warna. Yaitu warna merah, kuning dan hijau yang diberikan sesuai kategori kondisi kesehatan jamaah.




“Satu warna sekarang karena di dalam sudah ada lengkap (datanya). Dengan makin canggih ada tanda barcode di dalamnya. Jadi lebih bagus kalo dulu cuma ada tanda dia sakit sekarang ada data jamaah,” kata Menkes, saat ditemui usai memberikan Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (26/04/2019).

Barcode di gelang tersebut, kata Menkes menjelaskan lebih lanjut, bisa digunakan untuk mengakses data-data kesehatan jamaah pada Siskohatkes. Sistem ini terintegrasi dengan Siskohat Kemenag, sehingga sangat membantu dalam proses mengidentifikasi jamaah, mengingat Indonesia memiliki jumlah jamaah haji terbesar di dunia. Pada musim haji kali ini, Indonesia akan memberangkatkan 231 ribu jamaah haji.

Ketersediaan data digital  yang melekat pada jamaah ini diharapkan Nila dapat membantu petugas di lapangan untuk lebih cepat memberikan pertolongan bila ada jamaah yang membutuhkan penanganan. “Cukup scan barcode, petugas bisa langsung tahu status kesehatan jamaah yang bersangkutan,” ujarnya. (huda sabily)



×
Berita Terbaru Update