×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Varian Baru Omicron Masuk Arab Saudi, Biro Umrah Makin Pesimistis Bisa ke Tanah Suci Desember Ini

Thursday, December 2, 2021 | 09:08 WIB Last Updated 2021-12-02T02:08:51Z

 


HAJIMAKBUL.COM - Varian baru COVID-19 Omicron juga terkonfirmasi di Arab Saudi. Dikutip dari CNN disebutkan Otoritas Arab Saudi mengumumkan kasus ini terdeteksi pada seseorang yang baru tiba dari Afrika. Hal itu membuat sejumlah pihak khawatir mengganggu proses penyelenggaraan ibadah umrah.

Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur mengatakan, kasus Omicron di Arab Saudi diharapkan tak akan mengganggu rencana perjalanan umrah dari Indonesia. Seperti diketahui, sejak Rabu 1 Desember 2021, penerbangan dari Indonesia bisa langsung ke Arab Saudi tanpa transit di negara lain. Hal ini termasuk penerbangan umrah.

"Status suspend pelarangan penerbangan langsung kita dicabut hari ini (Rabu kemarin) dan umrah dibuka kembali," kata dia seperti dikutip dari detik.com Rabu (1/12/2021).

Firman menjelaskan, otoritas Arab Saudi memang memiliki kewenangan penuh terkait penentuan negara-negara mana saja yang bisa masuk ke wilayahnya. Indonesia di mata Arab Saudi adalah salah satu negara yang mampu menangani pandemi COVID-19 sehingga diizinkan WNI masuk ke negara itu.

"Pandemi di Indonesia mulai melandai karena kita bisa mengatasi masalah ini. Kita harap Indonesia bisa terus mempertahankan. Kita juga akan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi," ujarnya.

Selain itu Indonesia saat ini masih aman dari varian COVID-19 baru. Apalagi vaksin yang digunakan di Indonesia sudah diakui di negara tersebut.

Namun demikian Ketua DPD Amphuri Jatim Mohammad Sufyan dan Dirut Atria Tour & Travel Zainal Abidin masih pesimistis jamaah umrah Indonesia bisa diberangkatkan ke Saudi dalam Desember 2021 ini. Apalagi disebutkan jumlahnya 18.000 jamaah yang sebelumnya keberangkatan mereka tertunda akibat Covid-19.

"Pertama visa umrah yang pernah terbit (untuk 18.000 jamaah) tentu bisa expired. Saya tidak faham ini visa yang mana? Kedua, syarat dan ketentuannya umrah sekarang beda dengan yang dulu," kata Zainal Abidin kepada DutaIndonesia.com dan Hajimakbul.com Rabu kemarin.

Mohammad Sufyan juga mengaku tidak faham dengan berita tersebut. "Saya sendiri secara pribadi kurang faham juga dengan apa yang disampaikan oleh Kemenag. Soal jumlah itu, kemungkinan benar kalau secara total seluruh Indonesia mulai awal ditutupnya umrah tanggal 26 Februari 2020 dan pertengahan Februari 2021, tapi tidak mungkin kalau Desember ini, sebab kita semua belum bisa entry visa. Apalagi bila nanti hanya satu pintu di Jakarta," katanya kepada DutaIndonesia.com dan Hajimakbul.com.

"Jadi, infonya masih macam-macam gak tahu yang pastinya karena sampai saat ini kami masih menunggu KMA keberangkatan umrah dari Kementerian Agama, kan juga belum ada secara resmi," katanya lagi.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Kerajaan Saudi telah mencabut suspend perjalanan internasional ke Arab bagi 6 negara, yaitu Indonesia, Pakistan,Vietnam, Brazil Mesir dan India. Hal itu berdasarkan keputusan General Authority of Civil Aviation (GACA) tertanggal 25 November 2021.

Dengan begitu, kata Yaqut, secara otomatis penyelenggaraan ibadah umrah juga dibuka sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh Arab Saudi.

"Akan diutamakan jamaah umrah yang datang dengan visa umrah dan telah disuntik dengan dosis lengkap vaksin yang diakui oleh kerajaan Arab Saudi. Mereka akan dibolehkan langsung melaksanakan umrah tanpa harus menjalani karantina," ujar Yaqut saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR yang disiarkan secara daring, Selasa,(30/11/2021).

Sedangkan bagi jamaah dengan dosis lengkap vaksin yang tidak diakui Arab Saudi tetapi diakui WHO, akan diberlakukan karantina selama tiga hari. Selain itu calon jamaah umrah akan dilakukan tes PCR sebelum 48 jam melaksanakan umrah.

Terkait pemberangkatan jamaah umrah, Yaqut menjelaskan akan ada pemberlakuan prioritas bagi jamaah yang sebelumnya sempat tertunda keberangkatannya. Yaqut mengungkapkan, berdasarkan data sistem informasi pengawas terpadu umrah dan haji khusus (Siskopatuh) ada 59.757 jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, kata Yaqut, hampir 19 ribu jamaah sudah mempunyai visa dan siap diberangkatkan untuk menjalankan ibadah umrah mulai awal Desember tahun ini.

"Jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya menjadi prioritas yang diberangkatkan pada tahap awal dibukanya penyelenggaraan umrah di bulan Desember. Dari jumlah ini terdapat 18.752 orang yang sudah memegang visa dan siap untuk diberangkatkan," tandasnya. (gas)


×
Berita Terbaru Update