Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kemenag Percepat Pengajuan Slot Time Penerbangan Haji 2020

Tuesday, October 15, 2019 | 22:26 WIB Last Updated 2019-10-15T15:26:35Z


HAJIMAKBUL.COM -  Operasional haji 1440H/2019M baru saja selesai, tapi tak membuat Kementerian Agama (Kemenag) santai.  Kemenag tancap gas lagi menyiapkan penyelenggaraan haji tahun 2020.

Untuk itu Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) mulai melaksanakan persiapan penyelenggaraan haji 1441H/2020M. Salah satunya, persiapan penetapan slot time penerbangan jamaah haji Indonesia.  

Direktur Jenderal PHU,  Nizar Ali, mengatakan, pihaknya berusaha mempercepat pengajuan slot time penerbangan kepada pihak Arab Saudi. 

Hal itu dikatakan Dirjen usai pertemuan dengan pihak Otoritas Bandara Prince Mohammed Bin Abdul Aziz Madinah, di Jakarta. Tujuan mempercepat pengajuan itu karena Indonesia berharap penetapan slot time penerbangan haji 2020 dapat dilakukan lebih awal dibandingkan musim haji sebelumnya.

“Penjajakan slot time pendaratan pesawat di Madinah bisa disetujui pihak otoritas Bandara Madinah. Tanggapan dari Arab Saudi membuka seluas-luasnya untuk diajukan, bahkan seminggu dari jadwal penerbangan juga bisa dilakukan,” ungkap Nizar Ali, Senin (14/10/2019).

Hadir dalam pertemuan itu antara lain Konsul Haji Endang Jumali, Dirjen PHU Nizar, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim serta Kepala Seksi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti.

Menanggapi permintaan penetapan slot time lebih awal, Slot Coordination Manager Tibah Airport Bandara Prince Mohammed Bin Abdul Aziz Madinah Khalid Almuhaimad, menyatakan, akan mengupayakan hal tersebut.

“Dengan catatan, perusahaan penerbangan sesegera mungkin menyerahkan jadwal kepada kami supaya kami bisa memproses slot time,” kata Khalid.

Khalid mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memproses penetapan slot time bila belum ada pengajuan dari maskapai penerbangan. “Kami tidak bisa memproses hal itu kalau tidak ada usulan dari perusahaan penerbangan,” ujar Khalid.

Persyaratan ini akan segera ditindaklanjuti Ditjen PHU dengan melakukan koordinasi dengan dua maskapai pengangkut jamaah haji Indonesia, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.

“Terkait hal itu, kita akan koordinasi dengan Garuda dan Saudia bagaimana keputusannya dengan kedua maskapai tersebut, agar mengetahui bagaimana kesulitannya. Kalau kita sudah mendapatkan slot time dari awal, ini kan bisa membantu merotasi pesawat lebih awal,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang layanan fast track. Fast track merupakan program dari Arab Saudi yang tujuan utamanya adalah memberikan kelancaran terhadap jemaah haji. 
Fast track merupakan fasilitas layanan yang semula hanya diberikan kepada dua negara, Malaysia dan indonesia. Namun pada musim haji 2019 lalu, fasilitas ini sudah diberikan lima negara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Bangladesh, India dan Tunisia.

Namun, penerapan fast track saat ini masih meninggalkan permasalahan karena layanan ini hanya berlaku bagi jamaah saja. Sementara tas dan barang bawaan lainnya diangkut oleh perusahaan terpisah. Ini, belum termasuk pengangkutan kursi roda (whell chair).

Menanggapi hal tersebut, Khalid menyarankan agar ke depan hal ini dapat dituangkan dalam kontrak dengan perusahaan pengangkutan.

“Kami selaku Tibah tidak ikut campur di dalam permasalahan ini, seharusnya saat kontrak, tas dimasukkan sekaligus kursi roda tadi itu sehingga bisa bersamaan dengan tas,”  kata Khalid. (kmg/hud) 
×
Berita Terbaru Update