Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

ZIPF V: Islam Khas Indonesia Menarik Perhatian Internasional

Tuesday, July 16, 2019 | 07:17 WIB Last Updated 2019-07-16T06:17:13Z


HAJIMAKBUL.COM - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa membuka Zhenghe International Peace Forum (ZIPF) ke-5 di Jatim Expo Surabaya, Senin (15/7/2019) malam. Sekitar 2.500 undangan hadir di acara tersebut antara lain Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe P.B. dan Ny. Sinta Nuriyah Wahid istri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Kehadiran Ibu Shinta untuk menerima Penghargaan Perdamain Zhenghe 2019 (Zhenghe International Peace  Award 2019) yang tahun ini diberikan kepada almarhum KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI yang ke-4, berkat jasa-jasa Beliau yang memperjuangkan keberagaman dan kesetaraan etnis, suku, agama di Indonesia.

Penyerahan Penghargaan Zhenghe International Peace Award 2019 kepada Gus Dur yang  diterima oleh istri Gus Dur, Ny. Sinta Nuriyah dilakukan oleh Prof. Haiyun Ma, Presiden  Zhenghe International Peace Foundation. 

Prof. Ma didampingi H.M.Y. Bambang Sujanto yang juga Ketua Dewan Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI).

Dalam kesempatan itu Prof. Ma mengatakan diserahkannya penghargan ini kepada Gus Dur, karena Beliau memang tokoh pluralis yang memenuhi syarat untuk menerima penghargaan tersebut.

Sementara, saat memberikan sambutan,  Gubernur Khofifah mengatakan, bahwa berbagai fenomena keberhasilan Islam di Indonesia dalam membangun dialog antar budaya dan antar masyarakat yang memiliki karakteristik yang khas, telah menarik perhatian dunia internasional. Bahkan telah banyak hasil riset yang isinya khusus melakukan kajian terkait Islam di Indonesia.

Khofifah mengatakan, keberhasilan dialog antara Islam dengan budaya lokal tersebut bisa dicermati dari adanya keanekaragaman agama, suku, bangsa, budaya dan kelompok yang berjalan seiring di Nusantara. Keanekaragaman inilah yang selanjutnya melahirkan yang namanya kearifan lokal dengan berbagai bentuknya yang berbeda-beda di tanah air.

“Melalui kearifan lokal inilah yang menjadikan Indonesia sampai kini jadi kiblat perdamaian di belahan dunia,” katanya.

Karena itulah, kata Khofifah, Pemerintahan Provinsi Jatim menyambut baik dan positif dengan digelarnya konferensi perdamaian internasional Zhenghe ini di Jawa timur. Selanjutnya dia pun berharap nantinya dapat menyamakan perspektif di antara semua warga bangsa.

“Kami harap semua elemen, peserta, narasumber dan seluruh elemen strategis bisa berikan kontribusi terbaiknya selama berlangsungnya acara ini,” katanya. 

Lebih lanjut, Khofifah juga memberikan penghargaan yang tinggi dalam pelaksanaan konferensi Zhenghe internasional Peace Forum ini. Jatim adalah provinsi yang dibangun berkat sinergitas atas seluruh keberagaman, penuh kedinamisan dan kedamaian.

“Mari Bersama kita ingin buktikan bahwa kita semua bersaudara, saling hormat-menghormati, menempatkan harkat dan martabat kemanusiaan secara setara di buka bumi,” katanya.

H.M.Y. Bambang Sujanto, salah satu motor penggerak terlaksananya konferensi ini mengatakan banyak-banyak terima kasih kepada semua yang melancarkan pelaksanaan kongres ini. Dengan adanya kongres ini, semoga kerukunan yang tercipta di Jatim semakin ditingkatkan, sehingga, rasa kesatuan dan persatusn secara terus menerus kita pupuk. (nas)
×
Berita Terbaru Update