Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Marhaban Ya Ramadhan, Apa Sih Artinya?

Friday, May 3, 2019 | 14:54 WIB Last Updated 2019-05-03T07:54:58Z


HAJIMAKBUL.COM - Setiap kali menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan masyarakat Indonesia seringkali mengucapkan "Marhaban Ya Ramadhan”. Media sosial dibanjiri ucapan semacam itu. Toko hingga mall juga menuliskan ucapan yang sama diberi gambar khas Ramadhan seperti anak-anak dan orang tuanya berbusana muslim. Apalagi iklan-iklan produk yang musiman muncul di Bulan Ramadhan. 

Itu pemahaman umum. Lumrah. Tapi mungkin salah makna. Termasuk pemahaman saya terhadap Marhaban Ya Ramadhan. Sampai Jumatan hari ini 3 Mei 2019 di Masjid Al Ikhlas Bluru Permai, Sidoarjo, khatib menjelaskan bahwa kalimat itu bukan berarti Selamat Datang Ya Ramadhan seperti yang lumrah dipahami masyarakat. Artinya adalah lapang dada menyambut kedatangan bulan paling mulia itu. Bulan Ramadhan.



Saya pun jadi ingat bahwa selamat datang itu dalam bahasa Arab artinya ahlan wa sahlan. Bukan marhaban. Marhaban dikaitkan dengan Ramadhan sebagai rasa syukur, senang gembira bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan.  

Marhaban merupakan kata turunan dari awal kata ‘rahb’ yang memiliki arti ‘luas atau lapang’. Karena itu ucapan ini menunjukkan sebuah kelapangan dada atas tamu yang datang. Ia akan menerima dengan penuh kegembiraan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan agar bisa membuat sang tamu nyaman.

Masih sama dengan lapang dada, akar kata Marhaban juga dari rahbat yang artinya “ruangan luas untuk kendaraan". Maksudnya, ruangan yang baik untuk menyambut pengendara guna memarkir kendaraannya sehingga nanti bisa melanjutkan perjalanan dengan baik dan menyenangkan.

Jadi, konteksnya memang mirip dengan memberi ucapan selamat menyambut datangnya tamu yang oleh masyarakat Jawa selalu dimaknai dengan senang hati--meski kadang dalam hati cemberut mengingat tidak suka dengan tamu tersebut, seperti misalnya tamu pinjam uang atau malah menagih utang hehehe--tapi masyarakat Indonesia tetap menunjukkan kegembiraannya menyambut tamu. 



Dan masyarakat memaknai Ramadhan yang disertai dengan penerimaan penuh lapang dada dan kegembiraan itu sebagai tamu yang agung dan mulia. Ramadhan bukan tamu yang bikin tuan rumah menggerutu karena dianggap mengganggu ketenangan dan kenyamanan kita yang terbiasa makan siang hari ataupun hal lainnya yang dilarang selama Ramadhan. Justru Ramadhan memberi spirit baru untuk semakin bertakwa kepada Allah SWT. Ramadhan menjadikan kita semakin rajin beribadah yang lebih khusyuk, banyak beramal saleh, sering melakukan sodaqoh, zakat, dan sejenisnya.

Karena itu memakai kata Marhaban Ya Ramadhan. Namun, perlu dipahami, bahwa artinya bukan Selamat Datang Ramadhan. Sebab, selamat datang dalam bahasa Arab adalah ahlan wa sahlan.



Namun demikian tidak perlu dipertentangkan sebab hanya salah mengartikan saja. Untuk itu bisa menyimak lirik lagu Rabbani: Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan ini:

Ahlan wa sahlan, marhaban
Ahlan wa sahlan, ya Ramadhan
Ahlan wa sahlan, marhaban
Ahlan wa sahlan, ya Ramadhan


Ramadhan menjelma lagi
Menghimpun Rahmat dan Maghfirah Bertambah keberkatannya
Dengan amal ibadah
Diri tunduk keinsafan
Dan rasa berdosa


Bulan kemuliaan yang dikurniakan ini
Usah biarkan berkatnya
Berlalu sia-sia saja
Ia hadir bagai air bah
Membasuhi daki dunia


Sambutlah Ramadhan dengan jiwa terbuka Seperti ketibaan orang yang kita cinta Dengan ucapan Ahlan Wa Sahlan
Marhaban Ya Ramadhan
Hati gembira pintu terbuka
Rahmat Allah Yang maha Besar


Ditaburi mutiara hikmah Al-Quran
Lantas dibelenggu nafsu dan syaitan Didatangkan pula Lailatul Qadar Pengorbanan yang dibuat balasannya syurga








×
Berita Terbaru Update