×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Arab Saudi Beri Kemudahan Layanan Jamaah Haji Indonesia: Dari Fast Track hingga Smartcard

Wednesday, May 1, 2024 | 07:44 WIB Last Updated 2024-05-01T00:44:56Z
Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu dengan Menhaj Tawfiq F. Al Rabiah di Jakarta, Selasa (30/4/2024)


HAJIMAKBUL.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Jakarta. Pertemuan yang berlangsung selama satu setengah jam ini membahas kemudahan layanan bagi bagi jamaah haji Indonesia.


"Tentu kita bersyukur, Indonesia negara yang mendapatkan keistimewaan dari Kerajaan Saudi Arabia sehingga didatangi demikian banyak delegasi yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri Haji dan Umrah," kata Menag Yaqut di Jakarta, Selasa (30/4/2024).


Sejumlah layanan yang memudahkan akan diperoleh jamaah haji Indonesia. Misalnya, layanan fast track di tiga bandara, yaitu: Bandara Soekarno – Hatta, Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Djuanda Surabaya. Diperkirakan sekitar 120 ribu jamaah haji Indonesia yang akan menerima kemudahan ini. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara pertama yang mendapat smartcard, yaitu kartu elektronik yang didesain khusus untuk memberikan pelayanan kepada jamaah dan di dalammnya berisi tentang informasi seputar haji.


"Kami menyampaikan terima kasih atas kemudahan perjalanan haji dan umrah yang telah diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada umat muslim di Indonesia," imbuhnya.


Ke depan, Menag berharap Kerajaan Arab Saudi dapat memfasilitasi dan memberikan solusi terkait keterbatasan ruang di Muzdalifah dan Mina. "Kami berharap dukungan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait space di Muzdalifah dan Mina yang sangat terbatas. Kami juga berharap ada sinergi platform haji antara Indonesia dengan Arab Saudi," ujar Gus Men, begitu Menag akrab disapa.


Ia juga menyampaikan, Indonesia akan mengikuti aturan haji dan umrah yang ditetapkan pemerintah Saudi, termasuk terkait penggunaan visa.


"Bagi travel dan biro perjalanan yang memberangkatkan jamaah harus mengunakan visa resmi. Pasti akan ada tindakan tegas dari Kerajaan Arab Saudi bila travel dan biro perjalanan tidak mengikuti aturan resmi begitu juga dari Kementerian Agama akan memberikan sanksi tegas bagi travel tersebut," ujar Gus Men.


Hal senada diungkapkan Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah. "Kunjungan bilateral kami ini untuk memastikan layanan yang akan diberikan kerajaan Arab Saudi khususnya kepada jamaah haji Indonesia. Kami di Kerajaan Arab Saudi merasa tersanjung melayani jamaah haji terutama jamaah dari Indonesia dan kami berharap para jamaah mendapat pelayanan terbaik," kata Menhaj Tawfiq F Rabiah.


Ia menyampaikan, Kerajaan Arab Saudi sudah membuat aturan yang memudahkan jamaah seperti visa dan smartcard kepada jamaah. "Jadi jamaah yang bisa melaksanakan ibadah haji adalah jamaah yang memiliki visa haji resmi dari Pemerintah Arab Saudi," sambungnya.


Dikatakan Menhaj Tawfiq F Rabiah dari seluruh jamaah haji di dunia, jamaah haji Indonesia yang pertama mendapatkan smart card atau kartu resmi keberangkatan haji dari Kerajaan Arab Saudi.


"Kartu elektronik ini didesain khusus untuk memberikan pelayanan kepada jamaah yang di dalammnya berisi tentang informasi seputar haji. Kartu ini akan membantu jamaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan ibadah haji," ujarnya.


Menhaj Saudi pun menegaskan bahwa tidak akan ada yang diizinkan menjalankan ibadah haji kecuali jemaah yang memiliki visa haji resmi dari Kerajaan Arab Saudi.


"Fatwa ulama Saudi tidak membolehkan visa di luar prosedural digunakan untuk melaksanakan ibadah haji. Terima kasih kepada yang Mulia Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sudah mempersiapkan 241 ribu jemaah dalam penyelengaraan ibadah haji tahun 2024 dengan baik. Kami harap pemvisaan dapat dilakukan secepatnya. Kami juga sangat memberi perhatian akan keselamatan jemaah haji," kata Menhaj Saudi. (kmg)

×
Berita Terbaru Update